Sahabat...
Bisik jiwa tlah terputus dalam satu hembusan nafas
Janji suci tlah kau ingkari tuk bersama
Kau hapus aku dalam sekejap mata
Puisi ini ku buat untukmu sobat
Inilah lambang persaanku sekarang ini
Jika kau tahu...
Hatiku sudah kau robek amat lebar
Malam demi malam aku menangis
Tangisan itu belum cukup untuk menghapus kepedihanku
Ternyata...
Awan pun ikut menangis bersamaku
Entah kemana mentari berada..
Mengapa ia tak kunjung menghentikan hujan ini
Seperti kau yang tidak menghentikan air mataku
Yang terus mengalir
Ya Allah..
Apakah ini cobaan dalam persahabatan?
Aku tak tahu..
Aku hanya bisa berdo’a, bordo’a, dan berdo’a
Sobat..
Wajah, tawa, canda dan tangisanmu selalu muncul di otakku
Tak tahu bagaimana caranya untuk lupakanmu
Seperti engkau yang sangat mudah melupakanku
Aku akan selalu ada untukmu
Walau kau tak ada untukku
Aku akan menjadikan bahu ini
Sebagai sandaran dikala engkau menangis
Walaupun semua sudah terjadi...
Aku akan tetap mengukir namamu seindah mungkin
Di dalam hatiku yang sudah robek ini
Dan aku akan mencoba menutup luka ini serapat-rapatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar