Minggu, 18 April 2010

Persahabatan yang Rapuh


Sahabat... 
Bisik jiwa tlah terputus dalam satu hembusan nafas
Janji suci tlah kau ingkari tuk bersama
Kau hapus aku dalam sekejap mata

Puisi ini ku buat untukmu sobat
Inilah lambang persaanku sekarang ini
Jika kau tahu...
Hatiku sudah kau robek amat lebar

Malam demi malam aku menangis
Tangisan itu belum cukup untuk menghapus kepedihanku
Ternyata...
Awan pun ikut menangis bersamaku

Entah kemana mentari berada..
Mengapa ia tak kunjung menghentikan hujan ini
Seperti kau yang tidak menghentikan air mataku
Yang terus mengalir

Ya Allah..
Apakah ini cobaan dalam persahabatan?
Aku tak tahu..
Aku hanya bisa berdo’a, bordo’a, dan berdo’a


Sobat..
Wajah, tawa, canda dan tangisanmu selalu muncul di otakku
Tak tahu bagaimana caranya untuk lupakanmu
Seperti engkau yang sangat mudah melupakanku

Aku akan selalu ada untukmu
Walau kau tak ada untukku
Aku akan menjadikan bahu ini
Sebagai sandaran dikala engkau menangis

Walaupun semua sudah terjadi...
Aku akan tetap mengukir namamu seindah mungkin
Di dalam hatiku yang sudah robek ini
Dan aku akan mencoba menutup luka ini serapat-rapatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar